Studi yang saya baca menemukan peningkatan 5 year survival rate yg signifikan pada pasien yang mendapat gefitinib atau erlotinib, dari <5% menjadi 14.6%. Di studi ini yang diberikan adalah pasien stadium 4 atau stadium 1-3 yang mengalami relaps sistemik.

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4979601/

Hai dok, 

Menurut NCCN terapi target jenis Oral TKI seperti erlotinib atau gefitinib di rekomendasikan sebagai 1st line therapy pada Advance, recurrent, atau metastasis adenoCA paru dengan mutasi EGFR positif, karena terbukti dapat meningkatkan survival rate. 

 

Nah kalau di NCCN dok yang dikatakan advance/metastatic adalah stadium 4 dok, kalau masih stadium 3B (locally advance) pilihan terapinya masih chemorad dok.

 

Kalau di Jakarta , kayanya untuk pemeriksaan EGFR sudah cukup rutin dilakukan bersamaan saat biopsi, kalau memang targeted terapi menjadi pertimbangan ingin diberikan. Cuma memang saya tidak tahu biayanya berapa. Tapi bukan hanya harga pemeriksaannya yang mahal, tetapi erlotinib atau gefitinibnya sendiri juga mahal dok, mungkin bisa menghabiskan biaya 1 juta per hari. Tetapi info terakhir yang saya tahu, antara erlotinib atau gefitinib ada yang masuk katalog BPJS dok, sehingga bisa di cover.

 

Dan perlu diingat mungkin mutasi gen yang terjadi pada kanker paru bukan hanya EGFR, terdapat ALK, ROS1, BRAF dengan terapi target yang berbeda.

 

CMIIW

Mungkin ada TS dokter paru yang bisa menambahkan atau mengoreksi.

Terima kasih

 

Sumber:
https://www.nccn.org/professionals/physician_gls/pdf/nscl.pdf

menambahkan ya dok
untuk non small Cell Lung cancer jenis adeno ca memang sebaiknya dilakukan pemeriksaan egfr mutasi, apabila ditemukan mutasi pada ekson 19 dan 21 maka bisa diberikan TKI antara lain gefitinib dan erlotinib
untuk pemeriksaan mutasi egfr ini di cover jadi bisa gratis untuk pasien. dan erlotinib gefitinib masuk BPJS..
sedangkan berdasarkan nccn 2018
untuk stad 3B memang terapi utamanya adalah kemoradiasi
dimana kemoterapi nya diberikan dengan kemoterapi konvensional