Menanggapi perbedaan hasil swab antigen dan PCR covid19 - Diskusi Dokter

general_alomedika

Izin tanya dok,Jika pasien dengan gejala klinis mengarah covid dan swab antigen (+) tetapi hasil PCR 1hari setelahnya (-) dan sudah diulang 2x ttp (-),...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Menanggapi perbedaan hasil swab antigen dan PCR covid19

    Dibalas 18 Februari 2021, 18:25

    Izin tanya dok,
    Jika pasien dengan gejala klinis mengarah covid dan swab antigen (+) tetapi hasil PCR 1hari setelahnya (-) dan sudah diulang 2x ttp (-), apakah penanganan sesuai dengan guideline terbaru untuk isolasi mandiri atau tidak dianggap sbg pasien covid krn pasien PCR (-)? Dan bagaimana cara baik mengedukasinya ya?
    Terimakasih banyak dok.

18 Februari 2021, 13:36

Alo dokter, Jika berpedoman pada CDC maka pasien bergejala dengan hasil tes antigen reaktif maka ditangani sebagai pasien terinfeksi COVID-19.  Referensi: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/lab/resources/antigen-tests-guidelines.html

18 Februari 2021, 16:45
Terimakasih masukannya dok
18 Februari 2021, 13:48

Alo Dok, 

Sebelumnya mau bertanya, apakah risiko pasien tinggi atau rendah ya Dok? Selain itu pasiennya ada gejala atau tidak?

Di WHO tertera kalau tes swab antigen tidak disarankan sebagai tes rutin (untuk orang yang berisiko rendah), terutama jika pasien tidak ada gejala. Pada kondisi seperti ini disarankan PCR saja.

Karena pasien sudah PCR 2x dan hasilnya negatif, mungkin bisa tidak dianggap pasien COVID-19. Tapi dijelaskan bahwa hasil ini hanya menunjukkan kondisi ketika tes dilakukan. Jadi pasien tetap harus menerapkan protokol kesehatan.

Tapi mengingat PCR juga tidak 100% akurat, pasien bisa disarankan isolasi mandiri jika memang ada risiko (kontak erat dengan pasien terkonfirmasi COVID-19 atau bergejala), minimal 10 hari.

Mohon saran dari sejawat yang lain.. Terima kasih

18 Februari 2021, 16:45
Memang di test swab antigen krn ada gejala dok pasiennya. Untuk kontak pasien juga tidak tahu apa ada yg positif atau tidak.
Terimakasih dok atas masukannya
18 Februari 2021, 17:20
Alo Dokter,
Saya punya pengalaman yg sama dok, dan pasien tidak saya isolasi krn hasil PCRnya negatif. Mungkin ada false positif dari alat rapidnya dok krn memang setahu saya hanya 2 yg direkomendasikan WHO yakni B*iosensor dan P*anbio CMIIW.
Selain itu, jika dilaporkan ke dinkes/puskemas setempat pun pasien tdk dianggap terkonfirmasi krn puskemas/dinkes masih meminta lampiran PCR yg positif sebagai bukti pemeriksaan.
18 Februari 2021, 18:25
Apakah pasiennya bergejala dok?