Mematahkan Dogma Medis mengenai Nyeri Dada - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo Dokter! Nyeri dada yang mereda setelah pemberian nitrat berarti nyeri dadanya akibat penyakit jantung koroner. Apakah hal ini benar atau sekadar dogma...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Mematahkan Dogma Medis mengenai Nyeri Dada

    Dibalas 22 Januari 2019, 14:35
    dr. Andre
    dr. Andre
    Dokter Umum

    Alo Dokter! Nyeri dada yang mereda setelah pemberian nitrat berarti nyeri dadanya akibat penyakit jantung koroner. Apakah hal ini benar atau sekadar dogma medis yang ternyata tidak sesuai dengan bukti ilmiah?

    Beberapa sejawat mungkin terkadang terpaku dengan dogma medis yang sudah dipercaya turun temurun dari dokter ke dokter. Padahal, banyak dari dogma tersebut tidak sesuai bukti ilmiah. Salah satunya adalah kepercayaan bahwa pasien nyeri dada yang keluhannya membaik dengan pemberian nitrat, sudah pasti adalah pasien kardio.

    Sebuah studi kohort pada tahun 2006 yang melibatkan 270 pasien dengan pemantauan selama 1 bulan menyatakan melaporkan bahwa meredanya nyeri dada dengan pemberian nitrat tidak meningkatkan kemungkinan nyeri dada kardiak.

    Pada pasien dengan nyeri dada yang mereda setelah pemberian nitrat, kemungkinan benar-benar akibat penyakit jantung koroner (positive likelihood ratio) hanya 1,1. Hal ini dikarenakan nitrat merelaksasi otot polos, baik otot polos pembuluh koroner maupun gastrointestinal, sehingga meredanya nyeri dada dengan pemberian nitrat tidak serta merta berarti nyeri dada disebabkan karena kausal kardiak. Pada pasien dengan gastroesophageal reflux disease (GERD) yang diberikan nitrat pun, gejala heartburn dapat hilang.

    Jadi, ternyata nyeri dada yang mereda setelah pemberian nitrat hanyalah dogma medis semata! Di artikel Alomedika berikut ini, masih terdapat dogma-dogma medis lainnya terkait nyeri dada lho.

    https://www.alomedika.com/mematahkan-dogma-medis-mengenai-nyeri-dada

    Yuk baca dan diskusikan pengalaman dokter terkait dogma nyeri dada ini, misalnya nyeri seperti dirobek yang menembus punggung sudah pasti diseksi aorta.

21 Januari 2019, 16:43
Terimakasih share artikelnya dok. Dalam praktek seringkali ditemukan pasien dengan keluhan nyeri dada khas, namun untuk benar benar menyingkirkan SKA, kadang sampai perlu dilakukan EKG serial guna mengevaluasi jika terjadi perubahan EKG yang signifikan pada pasien. 
21 Januari 2019, 18:13
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
Dokter Spesialis Bedah Thoraks Kardio Vaskuler
Setuju dok. Saran juga di Echocardiografi juga, bisa dilihat fungsi pompa jantung dan kecurigaan aneurima aorta samapi diseksi aorta.
Salam.
21 Januari 2019, 18:56
Terimakasih dr. Antonius masukannya. Dalam hal ini, menurut saya, terutama untuk pasien dengan faktor resiko yang jelas, maka yang terbaik adalah tidak tergesa menyingkirkan kemungkinan SKA, dan follow Up tetap penting sampai kecurigaan bisa benar benar disingkirkan. Salam dok
22 Januari 2019, 14:35
Terima kasih untuk infonya dok 🙏
22 Januari 2019, 14:35
Terima kasih untuk infonya dok 🙏
21 Januari 2019, 15:06

Alo Dok,

Artikelnya menarik sekali ya.. dari pengalaman saya terutama dogma medis yang kedua, sering sekali ditemui nyeri dada yang selama ini kita anggap tipikal untuk infark miokard.

Namun ternyata dalam penelitian di artikel tersebut nyeri dada tipikal seperti menjalar ke tangan kiri malah merupakan gejala prediktor negatif ya. 

Terimakasih sharing ilmunya dok..

21 Januari 2019, 18:55
Terimakasih dok masukannya. Dalam hal ini, menurut saya, terutama untuk pasien dengan faktor resiko yang jelas, maka yang terbaik adalah tidak tergesa menyingkirkan kemungkinan SKA, dan follow Up tetap penting sampai kecurigaan bisa benar benar disingkirkan. 
21 Januari 2019, 19:11
Sangat menarik pembahasannya Dok,  mungkin ada yang punya algoritma terbaru terkait tatalaksana nyeri dada Dok?