Pasien dengan keluhan pusing dan mual pasca trauma kepala bagian belakang - Diskusi Dokter

general_alomedika

Pasien datang dengan keluhan pusing dan mual setelah dipukul kepala bagian belakang sebanyak 1 kali, mual +, muntah -,Riw. Kaku seluruh badan hanya sebentar,...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Pasien dengan keluhan pusing dan mual pasca trauma kepala bagian belakang

    Dibalas 12 Juni 2021, 19:40
    Anonymous
    Anonymous
    Dokter Umum

    Pasien datang dengan keluhan pusing dan mual setelah dipukul kepala bagian belakang sebanyak 1 kali, mual +, muntah -,

    Riw. Kaku seluruh badan hanya sebentar, waktu kurang diketahui ketika pasien sakit hati dan banyak pikiran.

    Awal mula kaku seluruh badan itu ± 1 tahun 6bulan, saat memiliki anak usia 7 bulan.

    Terapi yg diberikan PCT, Vit. C, Vit. B com, ranitidin dan tdk ada perubahan, kemudian sy memberikan betahistin.

    Apa terapinya sudah cocok dok?

    Apakah diagnosisnya? Karena sy hanya diagnosis sebagai TCR..

    Apakah bisa masuk dlm kategori kejang? Atau tdk? Atau hanya ggn psikis saja terkait kaku badannya dok?

12 Juni 2021, 19:03
dr. Ade Wijaya SpN
dr. Ade Wijaya SpN
Dokter Spesialis Saraf
Alo dr. Anonimus, 


Perlu ditelusuri lagi anamnesis dan pemeriksaan fisiknya. Apakah saat kaku seluruh tubuh pasien tetap sadar, ataukah hilang kesadaran. Apakah mata terbuka atau tertutup, apakah ada lidah tergigit / mengompol dsb. 


Jika gejala tidak khas, bisa dilakukan pemeriksaan EEG. Jika melihat ceritanya masih bisa beberapa kemungkinan diagnosis. Antara lain kejang, maupun sindrom hiperventilasi (psikis) dll. 


Terima kasih.

12 Juni 2021, 19:40
dr.Dessy Dwitasari, SpN
dr.Dessy Dwitasari, SpN
Dokter Spesialis Saraf

Alo dokter,
Ijin ikut berpendapat.  Mendiagnosa kejang itu memang susah susah gampang, apalagi jika kita tidak melihat langsung saat kejadiannya. Hal terpenting dalam menentukan kejang atau bukan adalah menanyakan pada saksi keluarga yang menyaksikan, bagaimana pola gerakannya saat kaku. Meliputi posisi kepala, ada menoleh/mendongak, posisi bola mata apakah melotot atau merem, gerakan ekstremitas dimulai pada satu sisi dulu atau langsung kedua sisi kaku. Yang penting untuk ditanyakan apakah pasien ingat kejadian sebelum dan selama kejadian kaku tersebut. Kalo beneran kejang biasanya pasien tidak ingat peristiwanya, karena pasien tidak sadar saat kejang. Dan pola kejang itu biasanya tidak berubah ubah, itu yang membedakan dengan psikis.
Jika memungkinkan bisa divideokan saat kejadian kaku tersebut.Saya sependapat dengan dr.Ade SpS, pasien ini perlu ditelusuri lagi anamnesisnya dan dikonfirmasi dengan EEG untuk eksklusi seizure. Jika ada kecenderungan gangguan psikis postpartum yang berlanjut sampai sekarang mungkin bisa kolaborasi juga dengan SpKJ.Demikian pendapat saya, terimakasih.