Alo dok Wayan!

Kalo dulu waktu saya tugas di daerah, pasien yang menggunakan pengobatan gratis (waktu itu belum ada BPJS), ditawarkan kepada pasiennya untuk memilih mau menggunakan yang mana.  Apabila pasien bersedia membeli, memang lebih prefer untuk pakai Tetanus Ig, karena kalo memang ada kontaminasi Clostridium tetani bisa langsung dieradikasi pake imunoglobulin yang disuntikkan tsb. Sedangkan kalo ATS, sepengetahuan saya, butuh waktu untuk menimbulkan respon imunitas. cmiiw.

Kalo pasien umum, saya lihat-lihat juga dok.. karena terkadang pasien umum di daerah kan beda dengan yang ada di Jakarta. Pasien umum di daerah yang menengah ke bawah, kalau saya, saya jelaskan untung-ruginya kemudian saya suruh memilih juga.

Halo Dok, 

dulu sih jaman Saya koass (yang sudah beberapa tahun lalu itu) ATS masih banyak dipakai. Bahkan dulu itu masih pakai skin test sebelum injeksi ATS :D

Kemudian jaman saya PTT di RSUD tipe C, yaa dilihat-lihat juga kasus per kasus Dok. Luas luka, jenis luka, status imunisasi pasien, keadaan umum pasien. Kalau vulnus ictum biasa, luka bersih, status imunisasi lengkap, pasien dewasa muda, bisa rawat luka dengan baik dan terlihat kepatuhan terhadap pengobatan dan perawatan luka baik, biasanya Saya nggak beri ATS Dok. 

Tapi belum tahu juga EBM yang terbaru sekarang bagaimana ya. Mungkin sejawat lain bisa menambahkan ^^

Terima kasih 

dr.Bedry Qintha
Aug 06, 2018 at 13:05 PM

Alo dok Wayan!

Kalo dulu waktu saya tugas di daerah, pasien yang menggunakan pengobatan gratis (waktu itu belum ada BPJS), ditawarkan kepada pasiennya untuk memilih mau menggunakan yang mana.  Apabila pasien bersedia membeli, memang lebih prefer untuk pakai Tetanus Ig, karena kalo memang ada kontaminasi Clostridium tetani bisa langsung dieradikasi pake imunoglobulin yang disuntikkan tsb. Sedangkan kalo ATS, sepengetahuan saya, butuh waktu untuk menimbulkan respon imunitas. cmiiw.

Kalo pasien umum, saya lihat-lihat juga dok.. karena terkadang pasien umum di daerah kan beda dengan yang ada di Jakarta. Pasien umum di daerah yang menengah ke bawah, kalau saya, saya jelaskan untung-ruginya kemudian saya suruh memilih juga.

baik dokter terima kasih responnya

kalau dokter sendiri pernah memberikan ATS pada pasien dok ?

aLni
Aug 06, 2018 at 13:12 PM

Halo Dok, 

dulu sih jaman Saya koass (yang sudah beberapa tahun lalu itu) ATS masih banyak dipakai. Bahkan dulu itu masih pakai skin test sebelum injeksi ATS :D

Kemudian jaman saya PTT di RSUD tipe C, yaa dilihat-lihat juga kasus per kasus Dok. Luas luka, jenis luka, status imunisasi pasien, keadaan umum pasien. Kalau vulnus ictum biasa, luka bersih, status imunisasi lengkap, pasien dewasa muda, bisa rawat luka dengan baik dan terlihat kepatuhan terhadap pengobatan dan perawatan luka baik, biasanya Saya nggak beri ATS Dok. 

Tapi belum tahu juga EBM yang terbaru sekarang bagaimana ya. Mungkin sejawat lain bisa menambahkan ^^

Terima kasih 

betul dok , saya setuju

thanks responnya ya dok :)

Alo dok,

pengalaman saya kurang lebih mirip dengan dr. alni. Selain itu atas informed consent pasien juga karena tidak sedikit yang memilih untuk menolak suntik ATS dengan berbagai alasan, terutama biaya.

Untuk pemberian profilaksis tetanus pada pasien yang memiliki luka yang rentan terkena tetanus, WHO merekomendasikan TT atau Td disertai dengan TIG. Untuk kriterianya terdapat pada link ini

Mungkin TS ada yang memiliki pedoman terbaru untuk profilaksis tetanus pada luka?

Terimakasih

dr. Ni Wayan Eka Supyanti
Aug 06, 2018 at 13:23 PM

baik dokter terima kasih responnya

kalau dokter sendiri pernah memberikan ATS pada pasien dok ?

saya pernah dok.. pake skin test dulu.. dan kalo skin test ternyata positif, ya terpaksa pasien tetep harus beli tetanus Ig juga.