Alo Dok,

Setahu saya, untuk misoprostol memang sering disalahgunakan untuk abortus provocatus criminalis. Untuk abortus sendiri seperti apa yang kita pelajari saat kuliah, dapat dilihat komplit atau inkomplit dari pemeriksaan fisik misalnya pembukaan serviks, ukuran uterus, serta melalui anamnesis apakah sudah ada jaringan yang keluar.

Terkait USG bisa saja membantu untuk melihat apakah ada sisa konsepsi, namun tidak untuk memberi info apakah hal tersebut akibat konsumsi misoprostol atau bukan.

cmiiw

dr. winda agustina
Nov 12, 2018 at 14:50 PM

Alo Dok,

Setahu saya, untuk misoprostol memang sering disalahgunakan untuk abortus provocatus criminalis. Untuk abortus sendiri seperti apa yang kita pelajari saat kuliah, dapat dilihat komplit atau inkomplit dari pemeriksaan fisik misalnya pembukaan serviks, ukuran uterus, serta melalui anamnesis apakah sudah ada jaringan yang keluar.

Terkait USG bisa saja membantu untuk melihat apakah ada sisa konsepsi, namun tidak untuk memberi info apakah hal tersebut akibat konsumsi misoprostol atau bukan.

cmiiw

Saya setuju dengan dr. Winda mengenai hal ini.

Kita, secara klinis, tidak dapat menentukan apakah hal tsb akibat konsumsi misoprostol atau tidak, sehingga yang bisa kita tentukan adalah abortus iminens, insipien, komplit, inkomplit atau missed.

Jadi memang tidak bisa dievaluasi apakah terjadi akibat penggunaan misoprostol selain dari anamnesis dan juga kejujuran dari pasien untuk mengatakan hal tsb.

Hal ini yang menyebabkan abortus provokatus kriminalis banyak tidak terdeteksi dan tidak tercatat dengan baik, karena sulit untuk mengetahui secara pasti selain dari penyidikan ya. Dengan melakukan penyidikan untuk proses pembelian dan pendapatan obat tsb, maka dpt diketahui.

Bila tidak maka tidak bisa dan tidak dapat dibedakan baik dengan USG atau pemeriksaan klinis saja ya.

Begitu Dok. Terima kasih. Semoga bermanfaat.