Penatalaksanaan Dermatitis Kontak Alergi
Penatalaksanaan dermatitis kontak alergi (Dermatitis KA) meliputi identifikasi alergen, edukasi penghindaran alergen pemicu, serta terapi medikamentosa. Menghindari alergen sangat penting untuk mencegah terjadinya kekambuhan.
Menghindari Alergen
Tatalaksana utama dermatitis kontak alergi (Dermatitis KA) yakni menghindari kontak dengan alergen pemicu. Edukasi berperan sangat penting dalam keberhasilan terapi. Edukasi harus mendetail, secara lisan maupun tulisan, meliputi penjelasan mengenai alergen pemicu yang positif pada uji tempel, area dengan risiko paparan alergen tersebut, serta menghindari paparan terhadap alergen.
Pasien harus diberitahu barang-barang yang cenderung mengandung komponen alergen tersebut sehingga terhindar dari paparan alergen. Selain itu pada beberapa kondisi yang tidak memungkinkan penghilangan paparan alergen (misal paparan akibat pekerjaan), pasien dapat diminta menggunakan alat pelindung atau barrier cream. [4,12,15]
Medikamentosa
Terapi medikamentosa pada dermatitis kontak alergi (Dermatitis KA) meliputi terapi kortikosteroid topikal, antagonis calcineurin, terapi ultraviolet, serta terapi sistemik. Umumnya, terapi sistemik jarang diperlukan pada pasien Dermatitis KA, tetapi pada keadaan dimana lesi sangat luas (melibatkan >20% permukaan tubuh), dapat diberikan obat oral. [1,6]
Kortikosteroid Topikal
Pada Dermatitis KA, kortikosteroid yang digunakan adalah potensi sedang-tinggi, misalnya triamcinolone 0,1% dan klobetasol 0,05%. Pada area dengan struktur kulit yang lebih tipis, seperti wajah, kortikosteroid potensi rendah misalnya desonide lebih dipilih karena dapat mengurangi risiko atrofi kulit. Penatalaksanaan umumnya dilakukan hingga 3 minggu. [1]
Imunomodulator Topikal
Antagonis calcineurin topikal dapat digunakan pada beberapa jenis Dermatitis KA, misalnya kasus dermatitis periocular. Risiko atrofi lebih rendah pada penggunaan obat ini dibanding kortikosteroid topikal. [6]
Terapi Sinar Ultraviolet
Individu dengan Dermatitis KA kronis dapat diberikan penatalaksanaan narrow-band UVB phototherapy atau psoralen-plus UVA. Tetapi penggunaan harus hati-hati karena fototerapi diduga berkaitan dengan peningkatan risiko kanker. [15]
Steroid Sistemik
Pada Dermatitis KA yang ekstensif, yaitu melibatkan lebih dari 20% permukaan tubuh, steroid sistemik dapat digunakan dan umumnya mampu menghilangkan gejala dalam 12-24 jam. Steroid sistemik yang dapat digunakan adalah prednison 0,5-1 mg/kgBB/hari, maksimum 40 mg/hari. Jika pasien membaik, kurangi dosis menjadi setengahnya dan lanjutkan selama 5-7 hari. Pada keadaan yang berat, steroid sebaiknya di tappering off selama 2-3 minggu, karena penghentian yang cepat dapat menimbulkan rebound dermatitis. [1]