Upaya Mendapatkan Hasil Maksimal pada Gigi Avulsi

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi

Sebagai dokter gigi, diperlukan tindakan-tindakan atau upaya untuk mendapatkan hasil yang maksimal pada avulsi gigi. Avulsi merupakan terlepasnya gigi secara utuh dari soketnya karena trauma. Trauma yang menyebabkan avulsi gigi terbanyak adalah terjatuh, kecelakaan lalu lintas, dan trauma akibat pemukulan.

Kejadian avulsi paling tinggi berada pada usia 7 - 9 tahun, dengan gigi yang paling banyak mengalami avulsi adalah gigi anterior maksila. Meskipun prevalensi avulsi cukup rendah, berkisar antara 0.5-3% dari seluruh trauma dental, namun avulsi gigi sering menimbulkan masalah psikologis bagi pasien. Hal ini disebabkan karena hilangnya gigi anterior menurunkan estetika seseorang. Dengan demikian, perawatan gigi avulsi yang berupa replantasi merupakan sebuah langkah penting untuk mengembalikan gigi tersebut secara fungsional maupun estetik.[1,2]

Tantangan dalam perawatan gigi avulsi adalah untuk mempertahankan vitalitas dari sel-sel ligamen periodontal, karena prognosis dari replantasi bergantung pada viabilitas dan vitalitas sel ligamen periodontal. Segera setelah gigi tersebut terlepas dari soketnya, hendaknya gigi tersebut direndam dalam media fisiologis seperti susu, saliva atau saline sebelum perawatan oleh profesional dilakukan. Gigi tidak boleh berada di lingkungan kering untuk waktu lebih dari 60 menit. [1,2]

Referensi