Kontroversi Penggunaan Kontrasepsi Hormonal pada Pasien Epilepsi

Oleh :
dr. Andriani Putri Bestari, Sp.S

Penggunaan kontrasepsi hormonal pada pasien epilepsi banyak menuai kontroversi. Hal ini dikarenakan beberapa obat antiepilepsi diketahui dapat berinteraksi dengan estrogen dan progestin dari produk kontrasepsi hormonal. Selain itu, beberapa studi terbaru juga menunjukkan bahwa kontrasepsi hormonal ternyata dapat mengganggu kontrol kejang pada pasien epilepsi.

Epilepsi diperkirakan terjadi pada 70 juta orang di seluruh dunia dan tidak sedikit dari penderita tersebut dilaporkan merupakan wanita berusia reproduktif. Data yang ada menunjukkan bahwa lebih dari 50% kehamilan pada wanita dengan epilepsi adalah kehamilan yang tidak direncanakan. Kegagalan kontrasepsi merupakan penyebab utama dari kehamilan yang tidak direncanakan ini.[1,2]

Konsekuensi dari kehamilan yang tidak direncanakan sangat besar karena penggunaan obat antiepilepsi dapat bersifat teratogenik pada janin. Oleh karena itu, klinisi perlu memahami interaksi bidireksional antara obat antiepilepsi dan kontrasepsi hormonal dengan baik sebelum meresepkan keduanya.

Referensi